SINDANG RAKSA

 Sindang Raksa

RW/RW 002/004, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang-Banten

   v Sejarah Kampung Sindang Raksa

§  Asal Mula Kampung Sindang Raksa

Asal mula kampung Sindang Raksa yaitu berawal dari zaman pewayangan yaitu Karang Tumaritih (Kampung Jawara) sebelum tahun 1945. Yang di pimpin oleh Ki Gejud. Perubahan nama Kumprung berawal dari pertempuran Ki Gejud dengan Ki Kuajen Ki Gejud ketika pertempuran yang selalu pergi seolah “Prung”. Kata “Prung” tersebut diartikan sebagai Kumprung dimana artinya adalah Orang yang kurang sehat jiwanya (Menurut Tokoh Masyarakat setempat).

Ketika tahun 1950-1960 terjadilah perubahan nama kampung tersebut menjadi Sindang Raksa. Nama Sindang Raksa bermula dari pertanyaan seorang tokoh masyarakat kepada guru ngajinya (Alim Ulama), dan tercetuslah nama “Sindang Raksa” yang artinya Sudi Mampir, dalam bahasa Indonesia artinya Mau Berkunjung.

   v Kesenian Kampung Sindang Raksa

§  Padepokan Kujang Emas Banten

              Berdiri pada tahun 2020 dan berinduk di Perguruan Bocah Angon yang diresmikan pada tahun 2018. Padepokan Kujang Emas Banten sebelum berdiri pada tahun 2020 memiliki nama Padepokan Pencak Silat Ki Gejud Macan Bujal yang diketuai oleh Abdul Rohim, seiring berjalannya waktu Padepokan Pencak Silat Ki Gejud Macan Bujal mengalami permberhentian sementara, kemudian datang seorang pelatih berasal dari cibening bernama Madiyas pada tahun 1998. Madiyas diminta oleh masyarakat setempat untuk melatih di Padepokan Pencak Silat Ki Gejud Macan Bujal. Kemudian Madiyas Bertemu dengan Perguruan Bocah Angon  dipimpin oleh guru besar yang akrab dipanggil Abah Jek, dan pada akhirnya Perguruan Bocah Angon menjadi induk perguruan pencak silat di kampung Sindang Raksa sampai berdirinya Padepokan Kujang Emas Banten.

Dinamakan padepokan Kujang Emas Banten berawal dari sebuah mimpi tidurnya  atau wangsit Kang Bahrudin yang akrab di panggil Kang Udin. Kemudian di diskusikan kembali dengan Madiyas serta masyarakat setempat, dan yang akan katanya diresmikan pada tahun 2020.

§  Pepetan Wewe













§  Rudat






v KONDISI MASYARAKAT

§  Sindang Raksa masih banyak memiliki lahan persawahan yang ditanami padi, oleh karena itu masyarakat setempat bermata pencaharian seorang petani akan tetapi ada juga yang bermata pencaharian sebagai pedagang.

§  Untuk kepercayaan masyarakat Sindang Raksa memeluk agama islam, untuk keagamaan disana masih kuat seperti adanya pawai obor sebagai peringatan hari besar islam (PHBI).

§  Yang disayangkan di lokasi tersebut kurangnya perhatian dari pemerintah setempat seperti fasilitas kebersihan layaknya tempat sampah, dan tidak memiliki tempat pembuangan sampah akhir 


Bila ingin mengundang Padepokan Kujang Emas silahkan hubungi nomor handphone dibawah ini :

085280264962 ( kang Udin )


Komentar